Apakah Anda Berisiko Hipertensi?

Data Riset Kesehatan Dasar Republik Indonesia tahun 2018 menunjukkan bahwa 1 dari 3 orang Indonesia mengalami hipertensi1. Penyakit ini fatal karena tanpa gejala. Anda mungkin baru sadar menderita hipertensi setelah memeriksakan tekanan darah Anda ke dokter, yang mungkin sudah terlambat. Bahayanya, tekanan darah tinggi dapat merusak pembuluh darah dan organ Anda. Tak heran, penyakit hipertensi dikenal dengan nama silent killer. Jangan lupa, hipertensi juga meningkatkan risiko Anda mengalami stroke dan serangan jantung.

 

Penting sekali untuk mengenali faktor risiko penyakit ini agar Anda sejak dini mampu menurunkan kemungkinan Anda terkena hipertensi. Sebenarnya, apa sajakah faktor yang membuat Anda berisiko menderita hipertensi?2

 

  • Riwayat keluarga

Tidak hanya tinggi badan, warna kulit, dan tipe rambut saja yang diturunkan dalam keluarga. Ternyata risiko hipertensipun dapat diturunkan. Jika orangtua atau keluarga dekat Anda ada yang menderita hipertensi, kemungkinan besar, Anda juga memiliki risiko mengalami tekanan darah tinggi.

 

  • Usia

Dengan semakin bertambahnya usia, pembuluh darah kita akan kehilangan fleksibilitasnya. Pembuluh darah yang lebih kaku akan menyebabkan tekanan darah semakin tinggi.

 

  • Jenis kelamin

Sebelum usia 45 tahun, hipertensi lebih banyak diderita pria daripada wanita. Akan tetapi, setelah usia menopause, risiko hipertensi pria dan wanita sama besar. Bahkan, di atas usia 64, penderita hipertensi lebih banyak perempuan.

 

Ketiga faktor risiko di atas memang tak bisa Anda ubah, tetapi jangan khawatir, kabar gembiranya, ada lebih banyak faktor risiko2 yang bisa Anda kendalikan!

 

  • Kurangnya aktivitas fisik

Aktivitas fisik baik untuk kesehatan jantung Anda. Gaya hidup yang kurang aktif meningkatkan kemungkinan terjadinya tekanan darah tinggi, penyakit jantung, dan obesitas. Apalagi jika sehari-hari pekerjaan Anda melibatkan berjam-jam duduk tanpa banyak bergerak.

Olahraga sedikitnya 30 menit/hari selama minimal 5 hari baik dilakukan untuk menjaga kesehatan jantung Anda. Selain itu, lakukan juga olahraga fleksibilitas (seperti yoga) dan olahraga yang melatih kekuatan otot (seperti latihan beban)4.

 

  • Konsumsi garam yang tinggi

Garam berlebih menyebabkan volume darah meningkat yang membuat jantung Anda harus bekerja lebih keras dan tekanan di pembuluh darah Anda menjadi lebih tinggi. Tahukah Anda? Di negara-negara Asia, konsumsi garam paling tinggi berasal dari garam yang ditambahkan pada saat memasak, dan pada saat makan3. Pilihan produk rendah garam dan mengurangi makanan olahan dapat membantu Anda mengurangi konsumsi garam Anda.

 

  • Berat badan berlebih

Risiko Anda terkena hipertensi akan lebih besar jika berat badan Anda berlebih. Hal ini karena orang dengan obesitas mengalami kelainan dalam pengaturan sodium dalam ginjalnya  sehingga sangat sensitif terhadap konsumsi garam yang tinggi5.

 

  • Mengonsumsi alkohol

Konsumsi alkohol secara berlebihan juga akan meningkatkan tekanan darah secara drastis.

 

Selain faktor risiko di atas, beberapa faktor seperti merokok dan stres juga dapat meningkatkan risiko Anda terkena penyakit tekanan darah tinggi. Orang yang mengalami stres cenderung memilih makanan yang kurang sehat dan tidak berolahraga, sehingga turut menyumbang ke meningkatnya risiko hipertensi. Merokok juga meningkatkan kemungkinan kerusakan pembuluh darah2.

 

Now, the choice is yours. Jika Anda memiliki beberapa faktor risiko hipertensi di atas, saatnya Anda memeriksakan tekanan darah Anda dan mulai  melakukan perubahan gaya hidup menjadi lebih sehat. Salah satu faktor risiko yang dapat Anda kendalikan adalah konsumsi garam. Tropicana Slim dengan kecap asin dan kecap manis rendah garam, siap membantu Anda mengurangi risiko hipertensi.

 

Untuk mendukung langkah sehatmu, kamu juga bisa berbelanja produk lebih sehat di Nutrimart dengan voucher diskon special 20%! Kode CEGAHHIPERTENSI bisa langsung digunakan di pembelanjaanmu via Nutrimart!

 

References         :

  1. Departemen Kesehatan. 2018. Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Nasional 2018. Departemen Kesehatan, Jakarta.
  2. American Heart Association. 2011. Understand Your Risk for High Blood Pressure. http://www.heart.org/HEARTORG/Conditions/HighBloodPressure/UnderstandYourRiskforHighBloodPressure/Understand-Your-Risk-for-High-Blood-Pressure_UCM_002052_Article.jsp [11 Maret 2011]
  3. Doyle ME and Glass KA. 2010. Sodium reduction and its effect on food safety, food quality, and human health. Comprehensive Reviews in Food Science and Food Safety 9: 44-56.
  4. American Heart Association. 2011. Physical Activity and Blood Pressure. http://www.heart.org/HEARTORG/Conditions/HighBloodPressure/Prevention/TreatmentofHighBloodPressure/Physical-Activity-and-Blood-Pressure_UCM_301882_Article.jsp [11 Maret 2011]
  5. Strazzullo P, D’Elia L, Kandala N-B, Cappuccio FP. 2009. Salt intake, stroke, and cardiovascular disease: meta-analysis of prospective studies. BMJ 339:b4567

Share Article:

All rights reserverd.