Bakar Lemak dengan Pakai Jaket! Mitos atau Fakta?

Di masa pandemi seperti ini, kesadaran untuk memiliki pola hidup sehat termasuk berolahraga secara rutin menjadi sesuatu yang penting. Tak hanya untuk pola hidup sehat, olahraga sering kali dilakukan sebagai salah satu cara untuk membakar lemak ketika ingin menurunkan berat badan. Banyak orang memakai jaket tebal saat berolahraga dengan asumsi bahwa ketika keringat makin banyak, maka lemak yang terbakar semakin banyak. Ternyata hal tersebut tidak benar, lho!

Berdasarkan sebuah penelitian, penggunaan jaket saat berolahraga tidak berpengaruh signifikan pada jumlah kalori yang terbakar. Faktanya, lebih direkomendasikan untuk menggunakan pakaian yang nyaman dan mudah mengeluarkan panas dari dalam tubuh saat berolahraga. Hal ini penting karena panas yang terperangkap di dalam tubuh dapat menyebabkan keringat yang keluar semakin banyak dan memicu dehidrasi (kekurangan cairan tubuh). Selain itu, tubuh kamu dapat mengalami heat stress yang ditandai dengan menurunnya performa olahraga, keram otot, sakit kepala, pusing, mual, dan muntah hingga pingsan.

Kamu tidak dilarang untuk menggunakan jaket saat berolahraga, tapi disarankan untuk memilih bahan pakaian seperti poliester sintetik agar dapat menjaga suhu tubuh lebih rendah. Ketika berolahraga, jangan memaksakan dirimu untuk beraktivitas secara berlebihan dengan tujuan agar banyak berkeringat. Berdasarkan rekomendasi Center of Disease Control and Prevention (CDC) dan American College of Sport Medicine (ACSM), olahraga cukup dilakukan dengan latihan intensitas moderat selama 30 menit per hari. Oh ya! Agar tidak bosan saat berolahraga, kamu juga bisa mendengarkan musik atau ngobrol santai dengan temanmu, lho!

Kamu juga bisa meningkatkan performa saat berolahraga dengan selalu menjaga asupan cairan tubuh dan nutrisi lewat makanan/ minuman. Salah satunya dengan mengonsumsi L-Men 2Go Ready to Drink , susu tinggi protein yang praktis dan cocok jadi teman saat berolahraga! Trust me it works!

Untuk mendukung langkah sehatmu, kamu juga bisa belanja produk lebih sehat di Nutrimart dengan voucher diskon special 50% maks. diskon Rp 50.000 tanpa minimum pembelanjaan. Kode voucher NUTRIBLOG bisa langsung digunakan di pembelanjaanmu via Nutrimart! (Hanya berlaku untuk konsumen baru)

Referensi:

 

Center of Disease Control and Prevention (CDC) . https://www.cdc.gov/physicalactivity/basics/adults/index.htm

American College of Sport Medicine (ACSM). https://www.acsm.org/read-research/trending-topics-resource-pages/physical-activity-guidelines

De Sousa, J., Cheatham, C., & Wittbrodt, M. (2014). The effects of a moisture-wicking fabric shirt on the physiological and perceptual responses during acute exercise in the heat. Applied Ergonomics, 45(6), 1447–1453

Madl, J. M. Wagner, P. G. Wagner, T.L. E. Retention on Gross Metabolism and Perceived Effort During Exercis. https://wuir.washburn.edu/bitstream/handle/10425/41/15.pdf?sequence=1&isAllowed=y

Department of Health & Human Services. Australia. Heat Stress and exercise. https://www.betterhealth.vic.gov.au/health/HealthyLiving/heat-stress-and-exercise

Maughan, R. J., Shirreffs, S. M., Merson, S. M., & Horswill, C. A. (2005). Fluid and electrolyte balance in elite male football (soccer) players training in a cool environment. Journal of Sports Sciences, 23, 73-79

University of Copenhagen. 2012. "30 minutes of daily exercise does the trick: Same effect in half the time." ScienceDaily. ScienceDaily

Share Article:

All rights reserverd.