Creamy Food bikin Gemuk?

Ice cream, fettuccine carbonara, mac & cheese, gulai daging, opor ayam, soto. Wah siapa yang udah ngiler nih baca nama menu-menu di atas? Big Yes or Big No? Coba tebak apa sih kesamaan dari semua menu tersebut? Yak semua bertekstur creamy. Bagi pecinta tekstur creamy, tentunya makanan tersebut sangat mungkin masuk dalam top list menu favorit. Kamu kah itu? Kalau iya, berarti kamu harus extra berhati-hati. Ternyata, suka makanan bertekstur creamy atau berlemak memiliki kaitan dengan risiko kegemukan. Bagaimana bisa?

 

Berdasarkan sebuah studi di Perancis yang dipublikasikan dalam international journal of Behavioral Nutrition and Physical Activity pada tahun 2016, ada kaitan antara tingkat kesukaan terhadap rasa tekstur lemak dengan risiko kegemukan. Subjek yang lebih menyukai rasa dan tekstur lemak diketahui lebih berisiko menderita obesitas, hingga 2.39 kali lipat lebih tinggi pada kelompok subjek pria dan 2.02 kali lipat leboh tinggi pada kelompok subjek wanita. Setelah ditelusuri lebih lanjut, ternyata hal ini juga berkaitan dengan lebih tidak sehatnya pola makan mereka seperti halnya lebih tingginya asupan kalori harian (lemak memiliki kalori lebih tinggi dibanding protein dan karbohidrat), daging dan olahan daging, cemilan manis yang berlemak, serta minuman manis yang mengandung gula. Selain itu, konsumsi buah dan bijian utuh juga lebih rendah pada kelompok subjek ini.

 

Setelah membaca fakta di atas, apakah kita pecinta tekstur creamy harus meninggalkan makanan tersebut selamanya? Tentu tidak! Yang perlu kita lakukan adalah memberi perhatian ekstra terhadap pola makan harian kita. Ingat, makanan berlemak memiliki kalori yang tinggi sehingga jangan sampai kita mengalami kelebihan kalori. Boleh saja kita memasukkan menu makanan creamy, tetapi perlu diingat untuk dibatasi jumlahnya serta memerhatikan nutrisi yang lain seperti sayuran dan buah-buahan untuk tetap diimbangi kebutuhannya.

 

Selain itu, kita juga bisa memilih produk-produk yang tetap memiliki tekstur creamy namun lebih rendah lemak, seperti contohnya dalam memilih produk susu, kita bisa memilih produk susu rendah lemak seperti rangkaian produk susu Tropicana Slim yang rendah lemak, tinggi serat dan tentunya dengan rasa yang nikmat. Tidak hanya membatasi jumlah lemak, memilih jenis lemak yang lebih sehat juga penting. Misalnya, dengan memilih minyak yang memiliki kadar lemak jenuh (lemak jahat) yang lebih rendah seperti Tropicana Slim minyak kanola, sunflower, maupun minyak jagung.

 

Referensi:

international journal of Behavioral Nutrition and Physical Activity (2016), 13 (74)

Share Article:

All rights reserverd.