Mudah Lelah, Sering Sedih, Susah Tidur Atau Gejala Depresi Lainnya? Jangan-Jangan Kamu Kurang Vitamin D

Kesehatan mental saat ini sudah menjadi salah satu aspek semakin penting. Berbagai platform di dunia digital sudah semakin banyak menyerukan tentang kesehatan mental. Bahkan sudah dianggap sama pentingnya dengan kesehatan fisik. Tidak sedikit juga yang menyimpulkan bahwa kesehatan fisik dan mental saling berhubungan. Mereka yang secara mental mengalami gangguan, misal depresi atau stress bisa mengalami gangguan fisik, atau biasa disebut psikosomatis. Depresi bisa ditandai dengan berbagai macam gejala mulai dari gejala ringan seperti gangguan ringan pada mood, perilaku, tidur, nafsu makan dan kognitif, hingga gejala berat seperti gangguan yang memengaruhi kesehatan, mengganggu produktivitas hingga perilaku yang menjurus pada keinginan untuk bunuh diri.

Depresi juga bisa disebabkan oleh banyak faktor seperti faktor trauma masa lalu, kejadian tak menyenangkan seperti kehilangan orang atau peliharaan tersayang, tekanan dari keluarga, lingkungan sosial, maupun pekerjaan dan pendidikan. Selain itu, berdasarkan beberapa riset, ternyata depresi juga berkaitan dengan tingkat vitamin D yang ada dalam darah. Mereka yang terdiagnosa mengalami depresi ternyata juga mengalami defisiensi vitamin D. Hal ini diduga karena vitamin D yang juga berperan dalam berbagai proses yang terjadi di otak, termasuk bagian otak yang mengatur ingatan dan emosi. Walaupun saat ini masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui secara detil hubungan antara depresi dan vitamin D.

Vitamin D memang menjadi salah satu vitamin yang punya banyak peranan dalam tubuh kita, mulai dari menjaga kesehatan tulang hingga bantu menjaga daya tahan tubuh. Kekurangan vitamin D berkepanjangan dapat membuat tubuh kita lebih rentan terinfeksi. Terlebih dengan mulai ditemukannya asosiasi antara vitamin D dan kesehatan mental, semakin bertambah banyak peran vitamin D dalam tubuh kita yang juga menambah daftar alasan mengapa kita harus senantiasa mencukupi kebutuhan vitamin D. Tapi ingat, bukan berarti dengan mengonsumsi suplemen vitamin D saja bisa mencegah atau menyembuhkan depresi ya. Kombinasikan juga dengan perubahan gaya hidup, seperti olahraga teratur dan pola makan yang sehat. Kedua hal itu bisa membantu kamu untuk mengurangi gejala depresi.

Untuk mendapatkan vitamin D sebenarnya cukup mudah. Kita bisa mendapatkan vitamin D dengan cara berjemur di bawah sinar matahari. Berdasarkan rekomendasi Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan kelamin Indonesia (PERDOSKI), kita dianjurkan untuk berjemur di pagi hari sekitar 5-10 menit perharinya. Selain dengan bantuan sinar matahari, kita bisa memperoleh vitamin D dari makanan seperti ikan, telur, jamur serta dari minuman seperti susu. Salah satunya dapat kamu peroleh dari HiLo Platinum, Susu tinggi kalsium dan protein paling enak dan paling lengkap, dengan formula NUTRIFIT ADVANCED IMUNOPRO yang memenuhi 100% vitamin D. Dengan dua rasa yang bisa kamu pilih yaitu swiss chocolate dan original, kamu bisa tetap produktif bebas worry kekurangan vitamin D.

Referensi:

  1. Anglin, R. E., Samaan, Z., Walter, S. D., & McDonald, S. D. (2013). Vitamin D deficiency and depression in adults: systematic review and meta-analysis. The British journal of psychiatry : the journal of mental science, 202, 100–107. https://doi.org/10.1192/bjp.bp.111.106666
  2. Hansen, J.P., Pareek, M., Hvolby, A. et al. Vitamin D3 supplementation and treatment outcomes in patients with depression (D3-vit-dep). BMC Res Notes 12, 203 (2019). https://doi.org/10.1186/s13104-019-4218-z
  3. Li, G., Mbuagbaw, L., Samaan, Z., Falavigna, M., Zhang, S., Adachi, J. D., Cheng, J., Papaioannou, A., & Thabane, L. (2014). Efficacy of vitamin D supplementation in depression in adults: a systematic review. The Journal of clinical endocrinology and metabolism, 99(3), 757–767. https://doi.org/10.1210/jc.2013-3450

Share Article:

All rights reserverd.