Pengetahuan adalah kunci keberhasilan. Pembekalan pengetahuan yang cukup tentunya akan menjadi bekal dalam menjalankan hal yang tepat, termasuk dalam penangangan kondisi dan kontrol gula darah diabetesi. Dengan dibekali pengetahuan yang cukup, diabetesi akan dapat memilih dan melaksanakan tindakan-tindakan terkait pengontrolan kadar gula darah yang lebih tepat.

Sayangnya, tingkat pengetahuan diabetesi di Indonesia masih kurang. Sebuah penelitian di Solo menunjukkan bahwa 68.8% dari responden penderita diabetes rawat jalan ternyata masih memiliki tingkat pengetahuan mengenai diabetes yang rendah¹. Data lain dari Riau menunjukkan hasil serupa, dimana ditemukan bahwa 45.5% responden penderita diabetes ternyata masih memiliki tingkat pengetahuan mengenai diabetes yang rendah².

Pengaruh kebiasaan dan tradisi lama yang kuat juga memengaruhi persepsi dan manajemen kondisi diabetesi. Sebuah penelitian terhadap kelompok responden diabetesi di Banyumas menunjukkan bagaimana penanganan diabetes ternyata sangat dipengaruhi oleh kebiasaan dan kepercayaan tradisional. Akibatnya, terdapat persepsi-persepsi yang kurang tepat terkait diabetes dan penanganan diabetes dimana hal ini dapat memengaruhi kondisi dan kontrol gula darah pada diabetesi³. Dan memang, ditemukan bahwa 65.6% diabetesi masih memiliki perilaku yang kurang baik dalam kaitannya dengan kontrol gula darah. Diketahui bahwa perilaku kontrol gula darah yang kurang baik ini ternyata terkait dengan tingkat pengetahuan yang masih rendah¹.

Sebaliknya, diabetesi yang memiliki tingkat pengetahuan dan dukungan yang baik untuk mengontrol kondisi mereka diketahui lebih sehat, dibandingkan dengan yang tidak memiliki pengetahuan dan dukungan yang baik. Diabetesi perlu memiliki pengetahuan mengenai cara dan waktu konsumsi obat, cara memeriksa kadar gula darah, serta cara menjaga kesehatan dan kondisi diri yang akan bermanfaat dalam manajemen kondisi diabetesi. Pengetahuan dan kemampuan diabetesi dalam mengontrol kondisi diabetes mereka sangatlah penting karena manajemen diabetes bermulai dari diabetesi sendiri⁴.

Salah satu hal yang penting dalam kontrol gula darah adalah pembatasan gula. Tapi, bukan berarti diabetesi harus menjauhi rasa manis secara total. Yang terpenting adalah memilih rasa manis yang lebih baik, misalnya dengan menggunakan pemanis rendah kalori Tropicana Slim Sweetener. Pemanis rendah kalori Tropicana Slim Sweetener bebas gula dan rendah kalori sehingga cocok digunakan sebagai alternatif pemanis yang lebih sehat untuk diabetesi.

References:

1. Jurnal Kesehatan (2018) Vol. 11. No. 1.
2. https://media.neliti.com/media/publications/186118-ID-hubungan-tingkat-pengetahuan-pasien-diab.pdf
3. Heliyon (2022) doi: 1016/j.heliyon.2022.e08873
4. Centers for Disease Control and Prevention
5. Diabetes and Metabolic Syndrome (2019) doi: 10.1016/j.dsx.2019.07.029