Pola Makan Sehat Untuk Penderita Hipertensi

Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar Indonesia tahun 2018, diperkirakan terdapat sekitar 63.3 juta orang di Indonesia yang terkena hipertensi atau penyakit darah tinggi. Hipertensi sangat berbahaya karena tekanan darah yang tinggi dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan kerusakan pembuluh darah. Hal inipun berkaitan dengan berbagai macam komplikasi kesehatan berbahaya yang dapat berefek fatal seperti peningkatan risiko penyakit jantung, stroke, gagal jantung, serangan jantung, gangguan penglihatan, dan gangguan fungsi ginjal.

 

Untuk itu, mengontrol tekanan darah sangat penting bagi penderita hipertensi agar risiko komplikasi kesehatan yang mungkin timbul dapat ditekan. Salah satu yang penting dilakukan adalah perubahan pola hidup sehat termasuk pengaturan pola makan dan pembatasan asupan garam harian.

 

Pentingnya pola makan sehat

Penanganan kondisi hipertensi dapat bervariasi mulai dari menjaga berat badan dalam kisaran normal, pengaturan pola makan, pemeriksaan tekanan darah secara rutin, hingga konsumsi obat sesuai anjuran dokter. Untuk mendapatkan hasil optimal, semua hal ini tentunya perlu dilakukan dengan menyeluruh.

 

Semua penderita hipertensi sesungguhnya disarankan untuk mengubah pola hidup agar menjadi lebih sehat guna membantu pengaturan tekanan darah. Jadi walaupun sudah mengonsumsi obat, menjalankan pola makan sehat tetap penting dilakukan oleh penderita hipertensi. Tanpa perubahan pola hidup termasuk pembatasan asupan garam, dosis obat yang dibutuhkan untuk mengendalikan kondisi hipertensi nantinya bisa jadi semakin besar. Hasil yang diperoleh juga akan tidak optimal.

 

Pola Makan Untuk Hipertensi

Bagi penderita hipertensi, menjalankan pola makan sehat memang sangat penting. Pola makan sehat seperti apakah yang sesuai untuk penderita hipertensi?

  • Perbanyak konsumsi buah dan sayur. Pilih buah dan sayur kaya warna yang bervariasi untuk mendapatkan nutrisi yang juga bervariasi.
  • Pilih jenis bijian utuh karena lebih tinggi serat dan kaya nutrisi misalnya oat, nasi merah, barley, dan gandum utuh.
  • Pilih sumber protein rendah lemak jenuh (lemak jahat) seperti daging rendah lemak, kacang-kacangan, telur, dan susu rendah lemak.
  • Batasi minuman manis tinggi gula karena cenderung tinggi kalori tanpa kandungan nutrisi yang setara.

 

Yang tidak kalah penting, penderita hipertensi perlu membatasi asupan garam harian. Membatasi asupan garam harian terbukti bermanfaat dalam menjaga tekanan darah. Sudah cukup banyak penelitian yang menunjukkan bagaimana mengurangi asupan garam dapat membantu menurunkan tekanan darah, dimana teramati penurunan tekanan darah yang lebih baik dengan semakin banyaknya pengurangan asupan garam hingga mendekati rekomendasi yang dianjurkan.

 

Rekomendasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia adalah untuk membatasi asupan garam maksimal 1 sendok the (5 gram) garam per hari atau setara dengan 2.000 mg garam sodium per hari. Khusus bagi penderita hipertensi, American Heart Association menyarankan batasan ideal untuk mengurangi asupan garam hingga kurang dari 1.500 mg garam sodium per hari.

 

Dalam membatasi asupan garam harian, mengurangi konsumsi makanan olahan merupakan salah satu faktor penting. Selain itu, penggunaan kecap dan saus juga perlu dibatasi. Kecap dan saus umumnya tinggi garam, dan penggunaannya saat memasak dan makan juga tidak sedikit.

 

Namun, pembatasan kecap dan saus dapat mengubah rasa masakan yang seringkali menjadi hambatan utama dalam membatasi garam. Tapi kini tersedia produk rendah garam dari Tropicana Slim yang dapat membantu kita membatasi asupan garam tanpa perlu mengorbankan rasa. Coba Tropicana Slim Kecap Asin, Tropicana Slim Kecap Manis, Tropicana Slim Saus Tiram, dan Tropicana Slim Sambal Terasi yang lebih rendah garam namun tetap dapat memberikan cita rasa yang nikmat untuk berbagai macam hidangan kesukaan.

 

References:

  1. European Society of Cardiology
  2. UK
  3. British Medical Journal (2020) org/10.1136/bmj.m315
  4. Hypertension (2003) doi.org/10.1161/01.HYP.0000102864.05174.E8
  5. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
  6. American Heart Association

Share Article:

All rights reserverd.