Stress dan Risiko Penyakit

Banyak yang merasa bahwa kondisi keseharian saat ini semakin menantang dan menyebabkan tingkat stress meningkat. Faktanya, data memang menunjukkan bahwa kondisi stress sehari-hari dan perasaan well-being yang lebih rendah tercatat lebih tinggi pada tahun 2010an dibandingkan dengan saat tahun 1990an. Secara umum teramati adanya peningkatan stress sekitar 2%, namun pada mereka dengan usia pertengahan peningkatan stress teramati mencapai 19% lebih tinggi. Bagaimana efek peningkatan stress ini terhadap kesehatan? Apakah stress terkait dengan peningkatan risiko penyakit?

 

Stress dan diabetes

Meskipun bukan penyebab langsung, stress diyakini dapat mempengaruhi risiko seseorang terkena diabetes. Terdapat data yang menunjukkan bahwa wanita yang mengalami stress berat dalam jangka waktu lama ternyata lebih berisiko terkena diabetes, hingga hampir 2 kali lebih tinggi.

 

Kaitan pasti antara stress dan diabetes sendiri masih perlu dipelajari lebih lanjut. Stress diduga dapat mempengaruhi sel pankreas yang berperan menghasilkan hormon insulin (hormon yang terlibat dalam pengaturan kadar gula darah). Selain itu, stress juga berkaitan dengan pola hidup tidak sehat seperti makan berlebihan yang dapat menyebabkan kenaikan berat badan. Meskipun terdapat data-data yang mengarah pada kaitan antara stress dan diabetes, masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut mengenai kaitan langsung antara keduanya.

 

Stress dan hipertensi

Kaitan antara stress dan penyakit darah tinggi masih membutuhkan penelitian lebih lanjut. Kondisi stress memang berkaitan dengan pelepasan hormon adrenalin dan kortisol yang menyebabkan denyut jantung menjadi lebih cepat dan pembuluh darah berkontraksi sehingga berkaitan dengan peningkatan tekanan darah.

 

Kenaikan tekanan darah ini sesungguhnya bersifat sementara dan akan kembali normal setelah penyebab stress teratasi. Namun, banyaknya pemicu stress di sekitar kita setiap hari menyebabkan kaitan antara stress dan penyakit darah tinggi (hipertensi) menjadi lebih rumit sehingga masih sedang dalam penelitian lebih lanjut. Jadi meskipun stress jelas dapat meningkatkan kenaikan tekanan darah, studi yang ada hingga saat ini masih memiliki hasil bervariasi sehingga kaitan langsung antara stress dan penyakit darah tinggi belum dapat dipastikan.

 

Stress dan penyakit jantung

Kaitan antara stress dan penyakit jantung juga masih perlu dipelajari lebih lanjut. Terdapat penelitian yang menunjukkan bagaimana stress dapat meningkatkan peradangan pada pembuluh darah yang berkaitan dengan penyakit jantung. Namun, kaitan langsung antara stress dan risiko penyakit jantung masih membutuhkan penelitian lebih lanjut. Yang pasti, stress dapat memicu pola hidup tidak sehat seperti makan berlebihan, merokok, dan aktivitas sedenter. Pola hidup tidak sehat ini jelas meningkatkan berbagai faktor risiko penyakit jantung.

Tidak hanya mengatasi stress, pola hidup sehat tentunya penting untuk menjaga kesehatan jantung termasuk pola makan sehat dan rutin berolahraga. Salah satu aspek pola makan sehat yang bisa dilakukan adalah membatasi asupan lemak jenuh (umum dikenal sebagai lemak jahat) yang terkait dengan peningkatan kadar kolesterol jahat.

Selain membatasi daging merah dan olahannya yang tinggi lemak jenuh, penggunaan minyak yang tepat saat memasak juga penting diperhatikan untuk membatasi asupan lemak jenuh. Pilih produk minyak dari Tropicana Slim yang lebih rendah lemak jenuh dan mengandung antioksidan vitamin E. Anda bisa memilih berbagai varian minyak Tropicana Slim sesuai kebutuhan dan selera mulai dari Tropicana Slim Corn Oil, Tropicana Slim Canola Oil, Tropicana Slim Extra Virgin Olive Oil, hingga Tropicana Slim Sunflower Oil.

 

References:

  1. PLoS One(2017) doi: 1371/journal.pone.0172126
  2. Diabetes UK
  3. American Heart Association
  4. British Heart Foundation
  5. Journal of Human Hypertension(2009) 23: 12–19
  6. Penn State

Share Article:

All rights reserverd.