Suka Makanan Berlemak? Waspada Diabetes dan Kolesterol Tinggi

Apa persamaan gorengan, cake, es krim, dan gulai? Selain sama-sama enak, semua makanan ini ternyata tinggi lemak dan perlu dibatasi. Ingat, konsumsi lemak berlebih terkait erat dengan masalah obesitas yang dapat meningkatkan risiko penyakit diabetes. Selain dibatasi jumlahnya, memilih jenis lemak yang lebih baik juga penting karena konsumsi lemak jahat dapat terkait dengan peningkatan kadar kolesterol.

 

Lemak dan obesitas

Data penelitian terhadap 1.006 orang responden yang dipublikasikan pada Jurnal Gizi Pangan menunjukkan bahwa salah satu faktor risiko dari obesitas pada responden dewasa berusia 25-65 tahun adalah tingkat asupan lemak harian. Penelitian lain pada jurnal Nutrients juga menemukan bahwa tingkat asupan lemak harian dan diet tinggi lemak ternyata berkaitan positif dengan berat badan dan risiko obesitas.

 

Bagaimana lemak terkait dengan obesitas? Kenaikan berat badan terjadi jika asupan kalori harian dari makanan lebih besar apabila dibandingkan dengan jumlah kalori yang digunakan untuk fungsi tubuh dan aktivitas harian. Lemak mengandung kalori yang lebih besar apabila dibandingkan dengan nutrisi lainnya sehingga rentan menyebabkan asupan kalori melonjak apabila tidak dibatasi dengan baik. Walaupun tentunya tetap perlu diingat bahwa bukan hanya lemak saja yang perlu dibatasi, menjalankan pola makan yang sehat dan seimbang dikombinasi dengan rutin berolahraga penting untuk menjaga berat badan.

 

Obesitas dan diabetes

Berat badan berlebih sudah terbukti berkaitan erat dengan banyak masalah kesehatan, termasuk meningkatkan risiko diabetes. Sudah banyak penelitian yang menunjukkan bahwa obesitas dapat menyebabkan peningkatan risiko diabetes, di antaranya penelitian pada jurnal Diabetologia yang menunjukkan adanya peningkatan risiko diabetes hingga 8 kali lebih tinggi pada penderita obesitas, meskipun mereka memiliki risiko genetik diabetes yang rendah dan sudah menjalankan pola hidup lebih sehat. Waspada, diabetes tidak hanya tidak dapat disembuhkan namun diabetes juga berkaitan dengan banyak komplikasi kesehatan berbahaya.

 

Lemak jahat dan kolesterol

Sebagai bagian dari pola makan sehat, membatasi asupan lemak penting dilakukan. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menganjurkan pembatasan asupan lemak harian maksimal 67 gram per hari atau setara dengan 5 sendok makan. Tidak hanya dibatasi jumlahnya, memilih jenis lemak yang lebih baik juga dapat bermanfaat termasuk untuk menjaga kadar kolesterol dan kesehatan jantung.

 

Lemak jenuh seringkali dikatakan sebagai lemak jahat karena terkait dengan kadar kolesterol jahat. Tingginya asupan lemak jenuh diketahui dapat menyebabkan peningkatan kadar kolesterol jahat. Kadar kolesterol jahat sendiri penting diwaspadai karena berkaitan dengan risiko penyakit jantung. Untuk menjaga kadar kolesterol dan juga kesehatan jantung, gantikan sumber lemak jenuh (seperti pada daging merah, minyak kelapa, dan minyak kelapa sawit) dengan sumber lemak tidak jenuh (seperti pada ikan, kacang-kacangan, olive oil, dan minyak canola).

 

Bagaimana dengan susu? Coba pilih produk susu rendah lemak yang tetap mengandung nutrisi setara namun memiliki kandungan lemak yang lebih rendah.

 

Tropicana Slim Susu Low Fat, susu rendah lemak dan tinggi serat untuk membantu menjaga kadar kolesterol dan kesehatan jantung serta Tropicana Slim Skim Milk Non Fat yang merupakan produk susu tanpa lemak, bebas gula, tinggi kalsium, dan dilengkapi dengan fitosterol yang dapat membantu menjaga kadar kolesterol bisa menjadi pilihan lebih sesuai bagi yang ingin menjaga berat badan dan kadar kolesterol.

 

References:

  1. Jurnal Gizi Pangan (2018) DOI: 10.25182/jgp.2018.13.2.55-62
  2. Nutrients (2020) doi: 3390/nu12113272
  3. NHS UK
  4. Diabetologia (2020) doi: 10.1007/s00125-020-05140-5
  5. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
  6. American Heart Association

Share Article:

All rights reserverd.