Siapa yang tak kenal dengan osteoporosis atau penyakit keropos tulang? Penyakit satu ini seakan tak tampak dari luar, tapi bisa berakibat insiden patah tulang atau fraktur; yang tentunya akan memengaruhi kemampuan mobilitas seseorang. Sedihnya lagi, banyak dari mereka yang mengalami patah tulang, terutama di area pinggul, tidak dapat kembali ke kondisi fisik atau aktivitas awal. Hal ini tentunya akan berdampak pada kualitas hidup seseorang.
Kesehatan mental saat ini sudah menjadi salah satu aspek semakin penting. Berbagai platform di dunia digital sudah semakin banyak menyerukan tentang kesehatan mental. Bahkan sudah dianggap sama pentingnya dengan kesehatan fisik. Tidak sedikit juga yang menyimpulkan bahwa kesehatan fisik dan mental saling berhubungan.
Siapa yang tidak kenal dengan vitamin D? Vitamin D banyak dikenal sebagai “sunshine vitamin” karena diproduksi dalam tubuh secara alami dengan bantuan sinar matahari. Beruntunglah mereka yang tinggal di area tropis. Matahari bersinar sepanjang tahun, pasti kebutuhan vitamin D tercukupi dengan baik. Apakah betul demikian?
“Menjaga daya tahan tubuh” menjadi kalimat yang masih naik daun. Baik iklan-iklan komersil maupun iklan layanan masyarakat masih terus menggaungkan kalimat ini. Tujuannya supaya masyarakat Indonesia tetap aktif untuk menjaga daya tahan tubuhnya sebagai usaha untuk mencegah penyakit.
Defisiensi atau kekurangan vitamin D? Sepertinya kasus demikian tidak akan banyak ditemukan di negara tropis yang kaya akan sinar matahari sepanjang tahun. Di Indonesia misalnya, bahkan di musim penghujan pun, mentari tak pernah berlama-lama absen bersinar.
Indonesia adalah negara tropis yang kaya akan variasi jenis buah dan sayur, baik dari variasi bentuk, rasa, hingga warna buah dan sayur. Tanah dan kondisi iklim yang cocok membuat produksi sayur dan buah menjadi melimpah. Masyarakat Indonesia pun seharusnya tidak kesulitan memperoleh berbagai jenis variasi buah dan sayur ini.
