Tidur Setelah Sahur Meningkatkan Gula Darah?

Saat bulan ramadhan, bangun subuh menjadi tantangan tersendiri bagi orang yang merayakannya, terlebih bagi kita yang bukan morning person. Jika tidak demikian, kita bisa melewatkan kesempatan untuk sahur yang dapat berakibat tidak maksimalnya aktivitas kita saat menjalani hari akibat kurang energi dan nutrisi. Biasanya banyak orang mengakalinya dengan cara kembali tidur setelah sahur supaya nutrisi tetap didapat, keinginan untuk tidurpun terkabulkan. Eits… menurut desas-desus yang beredar, tidur setelah sahur bisa meningkatkan gula darah lho! Beneran gak sih?

Jawabannya MITOS. Secara metabolisme, karbohidrat apapun yang masuk dalam tubuh akan meningkatkan kadar gula darah kita karena dalam tubuh, karbohidrat akan dipecah menjadi bentuk yang lebih sederhana untuk diproses menghasilkan energi. Tetapi secara khusus, tidur setelah sarapan sahur bukan pelaku utama kenaikkan gula darah dalam tubuh. Menurut sebuah penelitian di Jepang yang dipublikasikan dalam jurnal BMJ Nutrition, Prevention, & Health tahun 2019, durasi kurang dari 2 jam antara makan dan tidur tidak memengaruhi kadar gula darah HbA1c (rerata kadar gula darah 3 bulan terakhir). Studi ini melibatkan 1573 individu berusia 40 – 74 tahun baik dalam kondisi sehat, prediabetes dan diabetes. Artinya, tidur setelah makan ataupun mengambil jeda beberapa jam setelah makan baru tidur, tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap kadar gula darah jangka panjang1.

Berarti tidak masalah jika setelah sahur langsung tidur? Walaupun secara kadar gula darah tidak ada pengaruh signifikan, ternyata secara kesehatan, langsung tidur setelah makan juga tidak disarankan. Jika kita mengonsumsi makanan kemudian dalam waktu dekat tidur, maka hal ini membuat makanan akan lebih lama tertahan di lambung. Selain itu, posisi tidur akan meningkatkan risiko mengalami reflux yang berujung pada heartburn atau gejala GERD, ditambah lagi jika mengonsumsi makanan yang pedas dan asam yang dapat meningkatkan risiko heartburn. Hal ini tentunya akan menghasilkan rasa tak nyaman bahkan membuat kita jadi tidak bisa tidur dengan baik2.

 

Jadi kesimpulannya? Memang lebih baik tidak langsung tidur setelah sahur ya. Tidak hanya itu, jenis pemilihan menu sahur juga penting untuk diperhatikan supaya manfaat kesehatan dari puasa bisa dirasakan secara maksimal. Berikut tips menusahur:

  • Cukupi minum air atau pilih makanan yang mengandung banyak air untuk memastikan tubuh tetap terhidrasi sepanjang hari, misal buah dan sayur.
  • Pilih sumber karbohidrat kompleks yang lebih lambat dicerna sehingga memberikan rasa kenyang lebih lama, misalnya kacang-kacangan, roti gandum, nasi merah, atau oat. Karbohidrat kompleks juga kaya serat yang penting untuk menjaga kesehatan sistem pencernaan dan lebih kaya nutrisi untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi harian.
  • Susu atau produk olahan susu juga dapat menjadi pilihan menu sahur yang baik karena kaya nutrisi.
  • Hindari makanan tinggi garam (seperti keripik, sosis, saus, dan kecap) yang tidak hanya kurang sehat untuk kesehatan namun juga mendorong rasa haus. Jika akan menggunakan kecap dan saus, ada baiknya memilih alternatif yang lebih rendah garam. Tropicana Slim hadi rdengan rangkaian produk kondimen rendah garam seperti Tropicana Slim sambal terasi serta Tropicana Slim kecap manis dan asin. Pelengkap hidangan untuk menambah cita rasa tanpa khawatir.


Ref:

  1. Maw, S. S., & Haga, C. (2019). Effect of a 2-hour interval between dinner and bedtime on glycated haemoglobin levels in middle-aged and elderly Japanese people: a longitudinal analysis of 3-year health check-up data. BMJ Nutrition, Prevention & Health, 2(1), 1–10. doi:10.1136/bmjnph-2018-000011
  2. Fujiwara Y, Machida A, Watanabe Y, et al. Association between dinner-to-bed time and gastro-esophageal reflux disease. Am J Gastroenterol. 2005;100(12):2633-6. doi:10.1111/j.1572-0241.2005.00354.x

Share Article:

All rights reserverd.