Tinggal Dekat Restoran Cepat Saji, Waspada Gula Darah Lebih Tinggi

Dalam menentukan tempat tinggal idaman, tentunya banyak faktor yang harus kita pikirkan. Baik dari faktor efisiensi ke tempat kerja, keamanan, kenyamanan, fasilitas yang memadai, dan faktor penting lain yakni akses memperoleh makanan yang mudah. Rasanya jika ada pilihan memilih antara lingkungan yang ramai dengan restoran cepat saji dan lingkungan yang minim restoran, sepertinya jawabannya sudah tidak diragukan lagi. Tentunya hal tersebut akan membuat hidup lebih mudah karena tidak perlu sulit mencari makanan. Tapi tahukan kamu, ternyata dekat dengan restoran cepat saji bisa memengaruhi risiko kita terkena diabetes.

 

Bicara mengenai risiko diabetes, memang ada banyak pula faktornya. Mulai dari faktor yang tidak bisa kita kontrol seperti usia dan genetik, hingga faktor yang bisa kita kendalikan seperti pola makan dan pola beraktivitas sehari hari. Ternyata berdasarkan riset baru-baru ini, kemudahan mendapatkan makanan siap saji juga menjadi salah satu faktor yang bisa meningkatkan risiko seseorang terkena diabetes.

 

Sebuah penelitian di Asia Selatan yang dimuat dalam jurnal PLOS Medicine tahun 2022 menunjukkan bagaimana mereka yang daerah sekitar rumahnya memiliki densitas restoran siap saji (jumlah restoran siap saji dibandingkan dengan jumlah populasi di suatu daerah) yang lebih tinggi ternyata memiliki risiko diabetes yang lebih tinggi. Selain itu, penelitian ini juga menemukan bahwa tinggal di dekat restoran siap saji dapat berkaitan dengan peningkatan risiko diabetes. Mereka yang di dekat rumahnya terdapat minimal 1 restoran siap saji ternyata memiliki risiko hingga 16% lebih tinggi untuk memiliki kadar gula darah yang lebih tinggi dan 19% lebih tinggi untuk risiko terkena diabetes.

 

Lantas bagaimana jika sudah terlanjur tinggal di daerah yang dekat dengan restoran siap saji? Jangan khawatir, semua kembali lagi ke bagaimana kita mengatur pola hidup kita. Memang godaan akan semakin tinggi tapi jika kita punya komitmen untuk menjalankan hidup sehat dan konsisten melakukannya, pasti kita bisa menekan risiko tersebut. Terlebih untuk kamu yang sedang dalam proses menurunkan berat badan, bukan berarti harapanmu semakin hilang ya walaupun kamu tinggal di daerah yang ramai akan restoran siap saji. Cob acari lokasi gym/fitness center terdekat supaya kamu lebih termotivasi untuk meningkatkan aktivitas fisik (meningkatkan pembuangan kalori). Jaga pola makanmu juga dengan menerapkan metode defisit kalori tapi tetap dengan memenuhi semua kebutuhan nutrisi harian kamu, seperti kebutuhan protein, vitamin dan juga mineral.

 

Tentunya kamu tidak mau massa ototmu juga ikut turun akibat penurunan berat badanmu kan? Pastikan kamu mengonsumsi cukup protein untuk menjaga massa otot kamu. Memang makanan siap saji umumnya banyak yang merupakan sumber protein seperti ayam, akan tetapi seringkali makanan siap saji tinggi akan kandungan lemaknya (tinggi kalori seperti ayam goreng, gulai, geprek, dll) sehingga membuatmu yang sedang dalam proses penurunan berat badan menjadi semakin sulit karena kelebihan kalori. Oleh karenanya penting untuk memilih sumber protein yang lebih sehat, contohnya ayam panggang atau dari sumber protein lain seperti ikan, telur dan susu.

 

L-Men Lose Weight, susu tinggi protein pengganti makan yang efektif untuk menurunkan berat badan sampai 1.5 Kg dalam seminggu. L-Men Lose Weight dengan 15 gram protei persajinya hadir dengan 3 varian rasa, yakni chocolate cereal, avocado coffee, dan mango sticky rice mengandung L-Carnitine untuk meningkatkan pembakaran lemak. Selain membantu mencukupi kebutuhan protein harian, L-Men Lose Weight juga diperkaya dengan vitamin dan mineral sehingga membantu mencukupi kebutuhan nutrisi harian kamu.

 

References :

  1. PLOS Medicine (2022), doi: 10.1371/journal.pmed.1003970

 

 

Share Article:

All rights reserverd.