Waspada Pola Hidup Tidak Sehat Selama Pandemi

Jika ditanya perubahan apa saja yang dialami selama pandemi COVID-19, jawabannya jelas sangat banyak karena perubahan yang terjadi meliputi seluruh aspek kehidupan kita. Rutinitas harian dan gaya hidup sehari-hari tentunya berubah, termasuk pola makan dan pola aktivitas fisik. Sayangnya, perubahan pola makan dan aktivitas fisik ini cenderung lebih tidak sehat sehingga bisa berpengaruh negatif terhadap kesehatan kita.

 

Perubahan pola makan

Selama pandemi COVID-19, teramati adanya peningkatan konsumsi makanan yang tidak sehat. Terbatasnya ketersediaan makanan segar dan kekhawatiran mengenai stok asupan makanan jangka panjang selama masa pandemi menyebabkan peningkatan konsumsi makanan olahan dengan umur simpan panjang yang cenderung lebih tinggi kalori serta tinggi kandungan gula-garam-lemak. Sebaliknya, tingkat konsumsi buah dan sayur juga diketahui lebih menurun, padahal buah dan sayur merupakan salah satu sumber vitamin dan mineral yang penting bagi tubuh1,2.

 

Sebuah penelitian pada jurnal International Journal of Eating Disorders menunjukkan bahwa 17,3% responden melaporkan peningkatan kebiasaan mengemil dan makan tanpa rasa lapar, terutama dengan alasan bosan. Selain itu, 10,4% responden melaporkan peningkatan konsumsi makanan dan kecenderungan makan secara berlebihan selama masa pandemi ini3. Data penelitian lain juga menunjukkan adanya peningkatan konsumsi comfort food selama periode ini, khususnya cemilan manis (seperti coklat, es krim, dan makanan penutup lain) dan cemilan asin4.

 

Perubahan aktivitas fisik

Tidak hanya pola makan saja yang berubah, tingkat aktivitas fisik juga diketahui menurun selama masa pandemi. Sebuah penelitian di India menunjukkan bagaimana pandemi berkaitan dengan penurunan tingkat aktivitas fisik serta peningkatan waktu duduk dan screen time5. Studi lain yang dilakukan oleh perusahaan aplikasi smartphone menunjukkan penurunan jumlah langkah kaki dari penggunanya, dimana data dari 187 negara di dunia menunjukkan adanya penurunan jumlah langkah kaki hingga 27% selama periode awal pandemi COVID-196.

 

Perubahan pola makan dan tingkat aktivitas fisik ini jelas dapat berdampak negatif untuk kesehatan. Agar tidak sampai menimbulkan masalah kesehatan nantinya, walaupun menjalankan pola hidup sehat di masa pandemi dapat menjadi tantangan namun kita tetap perlu mengusahakannya. Mulailah dengan mengubah pola makan agar kembali menjadi lebih sehat dengan memperhatikan porsi makan, memperbanyak buah dan sayur, serta membatasi makanan tinggi gula-garam-lemak. Tak lupa, tingkatkan aktivitas fisik dengan rutin berolahraga minimal 30 menit setiap hari serta rutin melakukan peregangan di sela waktu duduk7,8.

 

Lengkapi juga dengan Nutrisari yang merupakan sari buah alami dengan rasa manis yang pas. Memenuhi 100% kebutuhan vitamin C, diperkaya dengan vitamin A, vitamin B1, vitamin B3, vitamin B6, asam folat dan vitamin E, serta mineral kalsium dan fosfor. Berbagai varian rasa Nutrisari yang enak dapat menjadi pilihan untuk melengkapi kebutuhan vitamin dan mineral harian Anda.

 

References:

  1. European Journal of Clinical Nutrition (2020) volume 74, pages 852–855
  2. Future Cardiology (2020) doi.org/10.2217/fca-2020-0055
  3. International Journal of Eating Disorders (2021) DOI: 10.1002/eat.23505
  4. Foods(2020) doi.org/10.3390/foods9050675
  5. Diabetes & Metabolic Syndrome: Clinical Research & Reviews (2020) 14(6): 2021–2030
  6. Canadian Journal of Cardiology (2021) 37(5): 722–732.
  7. org
  8. World Health Organization

Share Article:

All rights reserverd.