Bebas Kok Pilih Susu Protein, Kan Semuanya Sama Saja

Untuk kamu yang sedang memaksimalkan massa otot, protein sudah menjadi bagian yang tidak akan pernah terpisahkan dari menu makan, baik makan besar, maupun snack. Tandanya? Susu protein sudah menjadi menu wajib dalam keseharian kamu. Tahukah kamu, susu protein juga terdiri atas berbagai jenis sumber protein lho. Ada 3 tipe orang dalam memilih susu protein. Kelompok pertama, sudah memantapkan  untuk memilih susu protein dari sumber tertentu, misal whey atau plant protein. Kelompok kedua, masih bimbang mau konsumsi susu protein dari sumber yang mana. Kelompok ketiga, sudah tidak ambil pusing dan konsumsi  susu protein dari sumber manapun asal mengandung protein.

 

Apapun kelompok yang kamu pilih, kamu wajib baca artikel satu ini nih. Yakin semua susu protein itu semua sama saja? Bagaimana dengan sumber protein lain di luar susu protein seperti ayam, daging, telur? Apa semuanya memberikan manfaat yang sama bagi tubuh? Atau ada perbedaan kualitas antara semua bahan makanan yang disebutkan di atas? Jadi bimbang kah sekarang pilih yang mana? Mari kita ulas.  

 

Ternyata, lain sumber, lain pula kualitasnya. Tentunya kamu lebih memilih sumber protein yang memiliki kualitas yang lebih baik bukan? Kualitas protein menjadi salah satu faktor penting dalam memilih produk berprotein. Kualitas ini ditentukan dari beberapa aspek seperti komposisi asam amino penyusunnya, tingkat penyerapan dan ketersediaan asam amino dalam protein tersebut saat diproses dalam tubuh. Beberapa metode yang umum digunakan adalah sebagai berikut:

  1. Biological Value (BV) adalah penentuan kualitas protein berdasarkan jumlah protein terserap yang dapat digunakan tubuh. Nilai tertinggi adalah 1 dan terendah adalah 0.
  2. Protein Digestibility Corrected Amino Acid Score (PDCAAS) adalah penentuan kualitas protein berdasarkan ketersediaan asam amino pada sumber protein tersebut. Nilai tertinggi adalah 100 dan terendah adalah 0.
  3. Digestible indispensable amino acid score (DIAAS) adalah penentuan kualitas protein seperti PDCAAS, namun lebih akurat dan tidak ada nilai batasan sehingga bisa melihat lebih detil perbedaan antar sumber protein.

 

Lalu, sumber protein apa yang memiliki kualitas baik? Contoh yang paling mudah adalah whey (yang bisa kamu jumpai pada banyak susu protein) dan telur yang memiliki nilai BV, PDCAAS dan DIAAS yang tinggi dibanding lainnya (di atas 100). Untuk lebih detilnya bisa kamu lihat pada Tabel 1.

 

Jika dilihat dari nilai kualitas protein, sebenarnya sumber-sumber protein dengan nilai yang cukup baik bisa kamu pilih dari beberapa pilihan yang ada di Tabel 1, baik dari sumber hewani, maupun sumber nabati. Tapi jika dilihat dari angkanya, apakah protein nabati jadi lebih rendah kualitasnya? Eits, jangan salah, jika dikonsumsi dalam jumlah yang tepat, baik protein hewani dan nabati sama efektifnya dalam meningkatkan massa otot, tentunya disertai dengan olahraga beban yang rutin dan bertahap, serta istirahat yang cukup. Jangan lupa, variasikan sumber protein dalam pola makan sehari-hari supaya tubuh memperoleh nutrisi lengkap. Jadi jangan khawatir untuk kamu yang vegan pun masih bisa mendapatkan manfaat maksimal dari susu protein yang berasal dari sumber nabati.

 

Butuh yang praktis? Kamu bisa memilih susu protein yang mengandung whey seperti L-Men Platinum, susu protein dengan varian rasa yang enak dan unik. Susu protein L-Men Platinum mengandung 25 gram protein (100% Whey) yang dapat bantu memaksimalkan peningkatan massa otot kamu. Atau untuk kamu yang vegan, kamu bisa memilih L-Men Plant protein dengan rasa ogura yang nikmat. Susu protein yang berasal dari protein tanaman ini mengandung 20 gram protein per sajinya yang juga dapat membantu kamu memaksimalkan peningkatan massa otot. L-Men, trust me it works!

 

Table 1. Nilai kualitas dari berbagai sumber protein.

Sumber Protein

BV (%)

PDCAAS

DIAAS

Whey

104

100

109

Casein

77

100

109

Daging ayam (dada)

79

100

108

Daging merah

80

92

111

Telur

100

100

113

Susu

91

100

114

Soy protein Isolate

74

61

90

Pea protein concentrate

64

89

82

 

Reference:

  1. Phillips S. M. (2017). Current Concepts and Unresolved Questions in Dietary Protein Requirements and Supplements in Adults. Frontiers in nutrition, 4, 13. https://doi.org/10.3389/fnut.2017.00013
  2. Berrazaga, I., Micard, V., Gueugneau, M., & Walrand, S. (2019). The Role of the Anabolic Properties of Plant- versus Animal-Based Protein Sources in Supporting Muscle Mass Maintenance: A Critical Review. Nutrients, 11(8), 1825. doi:10.3390/nu11081825
  3. Burd, N. A., Beals, J. W., Martinez, I. G., Salvador, A. F., & Skinner, S. K. (2019). Food-First Approach to Enhance the Regulation of Post-exercise Skeletal Muscle Protein Synthesis and Remodeling. Sports Medicine, 49(S1), 59–68. doi:10.1007/s40279-018-1009-y
  4. Csapó J. et al. (2006): Élelmiszer- és takarmányfehérjék minősítése, Mezőgazda Kiadó, Budapest, 1-25., 63., 216-218

 

Short ref:

  1. Frontiers in nutrition 2017, 4, 13. https://doi.org/10.3389/fnut.2017.00013
  2. Nutrients 2019, 11(8), 1825. doi:10.3390/nu11081825
  3. Sports Medicine 2019, 49(S1), 59–68. doi:10.1007/s40279-018-1009-y
  4. Csapó J. et al. (2006): Élelmiszer- és takarmányfehérjék minősítése, Mezőgazda Kiadó, Budapest, 1-25., 63., 216-218

Share Article:

All rights reserverd.