Keseringan Minum Kopi, Bikin Hipertensi?

Alasan banyak orang mengonsumsi kopi sangat bervariasi. Ada yang merasa sulit berkonsentrasi tanpa kopi, ada yang menyukai kombinasi rasa berbagai minuman kopi kekinian, atau ada juga hanya merasa bahwa minum kopi bagaikan rutinitas harian yang tak bisa terlewatkan. Walaupun banyak digemari, kopi sering dikatakan bisa menyebabkan hipertensi. Apakah benar bahwa kopi bisa menyebabkan hipertensi?

 

Fakta kopi dan hipertensi

Salah satu alasan kopi sering dikaitkan dengan hipertensi adalah karena minum kopi dapat menyebabkan gejala jantung berdebar pada sebagian orang. Tapi, jantung berdebar sesungguhnya dapat dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti aktivitas fisik, konsumsi obat tertentu, konsumsi kafein, stress atau kondisi kesehatan khusus sehingga tidak dapat dikaitkan langsung dengan risiko hipertensi.

 

Faktanya, data pada Current Hypertension Reports menunjukkan bahwa kebiasaan minum kopi secara moderat tidak berefek negatif terhadap kondisi tekanan darah. Yang dimaksud dengan moderat pada penelitian ini adalah konsumsi 1-3 gelas kopi per hari. Tentunya, konsumsi kopi secara berlebihan tetap tidak disarankan karena dapat menyebabkan gangguan sakit kepala dan gangguan tidur.

 

Apa penyebab hipertensi?

Jika konsumsi kopi secara moderat tidak berkaitan dengan peningkatan risiko hipertensi, lantas apa yang bisa memengaruhi risiko hipertensi? Sesungguhnya, risiko hipertensi dipengaruhi oleh banyak faktor termasuk faktor keturunan, usia, kondisi diabetes, merokok, kegemukan, dan pola hidup tidak aktif. Tidak kalah penting, pola makan kita juga dapat memengaruhi risiko hipertensi. Salah satu faktor pola makan yang dapat meningkatkan risiko hipertensi adalah tingginya konsumsi garam.

 

Data menunjukkan bahwa asupan garam yang tinggi berkaitan dengan peningkatan tekanan darah dan risiko terkena hipertensi. Sayangnya, data Riset Kesehatan Dasar Indonesia tahun 2018 menunjukkan bahwa 1 dari 3 orang Indonesia mengonsumsi makanan asin minimal 1 kali per hari. Data dari WHO juga menunjukkan bahwa konsumsi garam harian sangatlah tinggi, bahkan mencapai 9-12 gram/hari. Hal ini jauh melebihi rekomendasi batas maksimal anjuran garam harian sebesar 5 gram per hari.

 

Tangkal hipertensi dengan batasi garam

Untungnya, membatasi asupan garam dapat bermanfaat dalam menjaga tekanan darah dan menurunkan risiko hipertensi. Kombinasikan dengan pola hidup sehat secara menyeluruh dengan membatasi asupan lemak jahat, memperbanyak buah dan sayur, rutin berolahraga, hindari rokok, dan menjaga berat badan dalam kisaran normal yang baik untuk menekan risiko hipertensi dan menjaga kesehatan secara menyeluruh.

 

Ingin membatasi asupan garam harian agar risiko hipertensi dapat ditekan? Kurangi konsumsi produk olahan, serta waspada dengan penambahan garam saat masak dan di meja makan karena data menunjukkan bahwa asupan garam orang Asia terutama berasal dari penambahan garam selama pemasakan dan saat makan (termasuk dari kecap dan saos). Selain dibatasi, bisa juga memilih alternatif produk kecap dan saus yang rendah garam seperti Tropicana Slim Kecap Manis, Tropicana Slim Kecap Asin, dan Tropicana Slim Saus Tiram. Tropicana Slim Kecap Asin, Tropicana Slim Kecap Manis, dan Tropicana Slim Saus Tiram dapat memberikan rasa gurih dan nikmat untuk berbagai macam masakan dengan kandungan garam yang lebih rendah sehingga cocok digunakan sebagai pilihan lebih sehat untuk membatasi garam guna menekan risiko hipertensi.

 

References:

  1. American Heart Association
  2. Nutrients (2019) doi: 3390/nu11091970
  3. World Health Organization
  4. Current Hypertension Reports (2021) doi: 10.1007/s11906-021-01156-3
  5. Riset Kesehatan Dasar Indonesia 2018

 

Share Article:

All rights reserverd.