Masak pakai Margarin, Mentega, atau Minyak ya?

Tahukah Anda apa bedanya margarin, mentega, dan minyak? Pastinya semua sudah tahu bedanya minyak dengan margarin dan mentega, tapi mungkin sebagian dari kita masih menganggap margarin sama dengan mentega. Ketiganya memang merupakan sumber lemak tapi dari segi sumber, bentuk, dan komposisinya, ketiga jenis lemak ini berbeda. Mari kita bahas secara singkat satu persatu.

 

 

Sumber

Bentuk

Kolesterol

Komposisi

Margarin

Nabati

Semi-padat

x

Tergantung sumber minyak nabati

(biasanya kelapa sawit à tinggi lemak jenuh)

Mentega

Hewani

Semi-padat

v

Banyak lemak jenuh (dari hewan)

Minyak

Umumnya Nabati

Cair

x

Lebih banyak lemak jenuh (kelapa sawit, kelapa)
Lebih banyak lemak tidak jenuh

(kanola, sunflower, olive oil)

 

Ketiga jenis lemak ini juga memiliki fungsi masing-masing. Umumnya minyak digunakan untuk memasak sementara margarin dan mentega lebih sering digunakan untuk membuat kue atau cookies. Akan tetapi tidak jarang juga orang menggunakan margarin atau mentega untuk memasak karena memberikan aroma yang lebih harum dan menggugah selera. Akan tetapi dari segi kesehatan, lebih sehat mana? Memasak menggunakan margarin, mentega, atau minyak?

            Secara komposisi, dibandingkan mentega, margarin dan minyak bisa dikatakan lebih sehat karena kandungan lemak jenuh yang lebih rendah dibandingkan mentega. Akan tetapi, dalam pembuatannya, pada margarin sering terdapat kandungan minyak terhidrogenasi parsial menjadi trans-fat yang berbahaya bagi tubuh (meningkatkan kolesterol jahat). Minyak pun juga tergantung sumbernya, lebih sehat minyak yang mengandung lemak jenuh yang lebih sedikit.

Jika digunakan untuk memasak, tentunya semua jenis lemak tidak dianjurkan pada metode memasak deepfry karena akan meningkatkan jumlah lemak dalam makanan yang pada akhirnya memberikan dampak buruk bagi kesehatan. Secara metode menumis, juga tidak disarankan menggunakan mentega maupun margarin karena kaya akan lemak jenuh dan trans-fat sehingga lebih berisiko terkena penyakit terkait lemak seperti jantung dan stroke. Pemilihan minyak goreng pun disarankan yang memiliki kandungan lemak jenuh dibawah 2 gram per sendok makan minyak. Hindari juga minyak yang terhidrogenasi baik terhidrogenasi sebagian atau seluruhnya karena kaya akan lemak trans. Untuk memasak, lebih baik memakai minyak goreng yang memiliki kandungan lemak jenuh yang lebih rendah seperti Tropicana Slim Canola, Corn, atau Sunflower Oil yang dapat memberikan manfaat bagi kesehatan jantung Anda.

 

Ref:

  1. Michael AC. 2018. Butter, margarine, and cooking oils https://medlineplus.gov/ency/patientinstructions/000095.htm

Share Article:

All rights reserverd.