Rice 101: Beras Putih vs Beras Merah

Beras merupakan makanan pokok di lebih dari 100 negara di dunia, termasuk di Indonesia. Walaupun titik awal kapan beras mulai dikonsumsi dan ditanam sulit ditentukan dengan pasti, para ahli sejarah meyakini bahwa manusia mulai menanam beras sejak 5000 tahun sebelum masehi.

 

Ada banyak jenis beras yang memiliki ukuran, tekstur, warna, aroma, dan rasa yang berbeda. Secara umum, beras dapat dikelompokkan berdasarkan bentuk atau metode pengolahannya. Berdasarkan metode pengolahannya, beras terbagi menjadi 2 jenis yaitu beras yang ‘utuh’ seperti beras merah dan beras yang sudah disosoh seperti beras putih. Apa perbedaan beras merah dan beras putih? Mana yang bisa menjadi pilihan untuk diet lebih sehat? Apa memang beras organik bisa menjadi pilihan yang lebih baik?

 

Beras putih

Beras putih merupakan padi yang sudah mengalami proses penyosohan sehingga tidak lagi memiliki lapisan bekatul dan kulit ari. Karena telah mengalami proses penyosohan, butiran biji beras tampak berwarna putih dan umum disebut sebagai beras putih. Proses penyosohan ini tidak hanya menghilangkan lapisan luar beras saja, namun beberapa jenis komponen nutrisi juga ikut hilang. Beras putih diketahui memiliki kandungan vitamin B, mineral, dan serat yang lebih rendah apabila dibandingkan dengan beras yang belum disosoh.

 

Beras merah

Beras merah termasuk sebagai kelompok bijian utuh. Beras merah berasal dari padi yang hanya mengalami proses penghilangan lapisan kulit luar saja dan masih mengandung bekatul (lapisan yang berada di antara butir beras dan kulit padi). Beras merah memiliki kandungan nutrisi yang lebih baik dibandingkan beras putih, termasuk kandungan serat serta vitamin dan mineral (seperti vitamin B, mangan, dan magnesium) yang lebih tinggi.

 

Beras organik

Beras organik, baik beras putih maupun beras merah merupakan beras yang dihasilkan tanpa paparan pestisida sehingga selain terhindar dari kontaminasi pestisida berlebih, beras organik turut mendukung gerakan ramah lingkungan. Beras organik bisa menjadi pilihan bagi mereka yang ingin mengonsumsi beras yang bebas pestisida dan mau ikut serta mendukung lingkungan yang bekelanjutan.

 

Pilih beras yang mana?

Dengan kandungan nutrisinya yang lebih baik, beras merah jelas lebih sesuai menjadi pilihan untuk diet yang lebih sehat. Beras merah yang sudah dimasak juga mengandung kalori yang lebih rendah dibandingkan beras putih untuk berat yang sama. Ditambah dengan lebih tingginya kandungan serat pada beras merah yang bermanfaat membantu memberi rasa kenyang yang bertahan lebih lama, beras merah jelas dapat menjadi pilihan beras diet untuk mendukung diet yang lebih sehat.

 

Tidak hanya untuk diet yang lebih sehat, memilih jenis beras yang lebih baik juga bermanfaat dalam menekan risiko diabetes. Hasil penelitian pada Archives of Internal Medicine menunjukkan bagaimana mereka yang mengonsumsi lebih banyak beras putih teramati memiliki risiko diabetes yang lebih tinggi. Sebaliknya, menggantikan beras putih dengan beras merah dapat membantu menekan risiko diabetes. Diketahui bahwa menggantikan 50 gram beras putih per hari dengan beras merah dalam jumlah yang sama berkaitan dengan risiko diabetes hingga 16% lebih rendah.

 

Ingin mencoba beras merah untuk diet yang lebih sehat? Mencari beras organik untuk mendukung diet yang lebih sehat? Coba Tropicana Slim Beras Merah Organik yang nikmat dan pulen dengan serat yang lebih tinggi sehingga cocok untuk diabetes dan diet. Tropicana Slim Beras Merah Organik juga merupakan beras organik yang diproses secara higienis, sesuai untuk melengkapi diet lebih sehat setiap hari.

 

References:

  1. Harvard School of Public Health
  2. Medical News Today
  3. Archives of Internal Medicine (2010) doi:10.1001/archinternmed.2010.109

Share Article:

All rights reserverd.