Waktu Terbaik Berlatih di Bulan Puasa

Berkurangnya waktu makan bukan menjadi alasan bagi Anda untuk berhenti berolahraga. Malah, jika Anda memutuskan “cuti” saat Ramadhan, Anda bisa mengalami detraining. Pertanyaannya adalah, kapan waktu terbaik untuk berolahraga saat berpuasa?

 

Berolahraga di siang hari tentunya bukan pilihan. Walaupun Anda akan merasa paling bugar di pukul satu siang1 (sesuai penelitian dari Annals of Nutrition and Metabolism), Anda harus memulihkan diri dengan mengonsumsi protein serta makanan lainnya setelah berolahraga, yang tentunya tidak boleh dilakukan saat berpuasa.

 

Dengan begitu, tersisa dua pilihan: sore hari sebelum berbuka, atau malam hari setelah berbuka. Percaya atau tidak, masing-masing pilihan memiliki kelemahan dan kelebihan masing-masing.

 

Berolahraga sebelum berbuka

Berolahraga di sore hari sebenarnya tidak menguntungkan untuk tubuh. Setelah berpuasa hampir sepanjang hari, tubuh kehabisan cadangan karbohidrat tubuh dan harus bergantung pada lemak untuk energi2. Tentunya ini menguntungkan untuk Anda yang ingin berolahraga kardio untuk membakar lemak berlebih dalam tubuh. Namun, tubuh hanya bisa menggunakan energi dari karbohidrat untuk berlatih beban, sehingga ini menjadi kendala bagi Anda yang ingin ke-gym. Di lain pihak, hormon testosteron tubuh justru cukup tinggi di waktu-waktu ini, sehingga mendukung pembentukan otot3.

 

Bila Anda memutuskan untuk berolahraga di jam ini, pastikan bahwa waktu olahraga Anda tidak terpaut jauh dengan waktu berbuka. Saat berbuka, konsumsilah whey protein dan buah-buahan untuk menutrisi kembali tubuh dan memperkuat otot yang dilatih.

 

Berolahraga setelah berbuka

Bagi Anda yang berolahraga di jam ini, Anda sebenarnya lebih diuntungkan. Pasalnya, tubuh Anda sudah ternutrisi kembali dari santapan berbuka Anda. Selain itu, suhu tubuh dan perhatian Anda pun menaik sehingga lebih siap untuk berolahraga1. Walaupun begitu, kadar hormon testosteron yang mengoptimalkan pembentukan otot Anda justru lebih rendah dibandingkan dengan saat-saat sebelum buka3. Selain itu, olahraga terlalu malam bisa mengganggu jam tidur Anda4 (dengan asumsi Anda berolahraga setelah salat tarawih), dan berpengaruh pada optimalnya pembentukan otot.

 

Kalau jam-jam ini adalah satu-satunya waktu Anda untuk berolahraga, usahakan agar berjarak minimal empat jam dari waktu tidur. Ini penting untuk memastikan Anda punya waktu tidur yang cukup untuk memulihkan kembali otot yang rusak akibat olahraga.

 

Akhir kata, tidak peduli waktu manapun yang Anda pilih, pastikan bahwa Anda melengkapinya dengan asupan protein yang cukup serta istirahat yang berkualitas.

 

Untuk mendukung langkah sehatmu, kamu juga bisa belanja produk lebih sehat di Nutrimart dengan voucher diskon special 50% maks. diskon Rp 50.000 tanpa minimum pembelanjaan. Kode voucher NUTRIBLOG bisa langsung digunakan di pembelanjaanmu via Nutrimart! (Hanya berlaku untuk konsumen baru)

 

Ref:

Ann Nutr Metab 44: 101–107, 2004.

Asian J Sports Med 2(3): 127-133, 2011

Life Sciences 68: 1607–1615, 2001.

Am. Jour. Lifestyle Medicine X (X): 1-15, 2010

Share Article:

All rights reserverd.